topmetro.news – Sebanyak 13 orang tewas usai serangan bersenjata yang menyerang sebuah tempat peribadatan umat Syiah di kota Shiraz, Iran selatan, pada Rabu (26/10/2022).
Sementara itu terdapat 40 orang lainnya yang mengalami luka-luka ketika pelaku teror menyerang mausoleum Shah Cheragh di Shiraz. Mengutip dari AFP, tiga orang melakukan penyerangan. Dari sejumlah pelaku tersebut, dua orang saat ini telah diamankan.
Meskipun begitu, seorang pejabat setempat mengatakan hanya ada satu penyerang saja.
“Hanya satu teroris yang terlibat dalam serangan ini,” kata kepala kehakiman Kazem Mousavi kepada televisi pemerintah.
Penyerang Kelompok Takfiri
Media setempat juga melaporkan bahwa penyerangnya adalah “Seorang teroris yang berafiliasi dengan kelompok takfiri”.
Istilah takfiri di Iran dan juga di beberapa negara lain merujuk pada kelompok Islam Sunni radikal.
Mausoleum Shah Cheragh adalah rumah bagi makam Ahmad, saudara laki-laki Imam Reza, imam Syiah kedelapan, dan juga di anggap sebagai situs paling suci di Iran selatan.
Iran pada Juni menggantung seorang ekstremis Sunni yang dijatuhi hukuman mati. Karena telah membunuh dua ulama Syiah dan juga melukai yang lainnya pada awal April, kata pengadilan saat itu.
Seorang warga negara Uzbekistan berusia 21 tahun melakukan serangan penikaman pada 5 April yang lalu di kuil Imam Reza, salah satu tokoh paling di hormati dalam Islam Syiah.
Sumber: CNN